HUT Kelompok Usaha Bakrie ke-78, Sosok H. Achmad Bakrie di Mata Hasan Gudang

HUT Kelompok Usaha Bakrie ke-78, Sosok H. Achmad Bakrie di Mata Hasan Gudang (Foto Kolase) (Foto : )

ujar H. Achmad Bakrie.CV. Bakrie & Brothers pada awalnya terletak di Jalan Cengkeh dekat Kantor Pos Jakarta Kota. Sedikit maju, lanjut Hasan, diperluas dengan menyewa Nanyu Veem bekas perusahaan ekspedisi milik orang Jepang.H. Achmad Bakrie menjual berbagai mata dagangan selain hasil bumi juga barang kelontong seperti pakaian jadi, jas hujan, kerudung, dan parfum 7411 eks Koeln, Jerman.Belakangan kian maju, barang-barang impor juga banyak diperdagangkan seperti mesin jahit merek PFAFF, brompid Exelcior, Express dan sedikit barang elektronik. Mesin jahit PFAFF laris bagaikan ikan asin sekali datang mencapai 2000-3000 unit.Hari kerja tidak menentu waktu itu, tergantung keadaan keamanan dan situasi perang mempertahankan kemerdekaan. Biasanya, karena situasi chaos, kantor CV. B & B dibuka menurut “kesepakatan” H. Achmad Bakrie pada Hasan, dan itu dipesankan setiap sore menjelang tutup.Suatu ketika, entah di pihak mana yang khilaf, Hasan tidak masuk, sedangkan H. Achmad Bakrie menunggu di luar sebab kunci ada di tangan Hasan. “San!, wah lu bakal diomelin sama Tuan Bakrie. Tuan Bakrie nongkrong sendirian nungguin lu,” ujar paman Hasan yang kebetulan sebelum tiba di rumah melintas di depan CV. B & B. “Abis kagak dipesenin” “Emang enggak dibilangin?” "Kagak, sering-sering juga begitu. Kita masuk, Tuan Bakrie kagak. Nah, ini kebalikannya,” kenang Hasan menahan geli.Keesokan harinya H. Achmad Bakrie hanya mengatakan, “Lu nggak masuk, ya?” sambil menertawakan Hasan.Pengusaha pribumi seingat Hasan sering bertamu ke kantor B & B di Jalan Cengkeh, antara lain Dasaad Musin. Nama terakhir ini adalah pengusaha besar juga berasal dari Kalianda, Lampung. Hasan mengenali perawakan Dasaad: berkulit putih kekuningkuningan, mengenakan topi pet dan pipa cangklong selalu bertengger di bibirnya yang katanya seperti gaya orang Filipina.Tetamu yang datang terkadang menghabiskan waktu hingga larut malam baru kemudian kantor ditutup. Kunci pintu depan perlu diberi ekstra gembok sebesar telapak tangan karena sebelumnya sering di-magic orang sehingga setiap pagi Hasan perlu membersihkannya dengan sabun cuci.Rokok kegemaran Achmad Bakrie biasanya kemasan kaleng antara lain merek “Pirate” yang berwarna kuning. “Lu, jangan merokok banyak-banyak, nih...”