Dijuluki Silent Killer, Inilah Pentingnya Cek Tensi Berkala demi Cegah Hipertensi

Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah
Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah (Foto : Freepik/ freepik)

Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan terkait penyakit hipertensi dan tekanan darah masing-masing. Dengan mengetahui tingkat tekanan darah, diharapkan seseorang menjadi lebih sadar untuk melakukan usaha menurunkannya jika diperlukan.

Pemeriksaan tekanan darah sendiri tak hanya bisa dilakukan di pelayanan kesehatan tapi juga di rumah. Dengan kemudahan tersebut, masyarakat diharapkan bisa rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah tanpa harus merasakan gejala hipertensi tertentu terlebih dahulu.

Jika seseorang memiliki tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, ia lebih berisiko mengalami penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal dibandingkan dengan pemilik tekanan darah yang lebih rendah.

“Seseorang mungkin perlu terapi obat jika tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih. Dokter akan memutuskan apakah perlu terapi obat atau tidak,” lanjutnya.

Sementara itu, jika tekanan darah seseorang 130-139/85-89 mmHg, maka ia cukup melakukan intervensi gaya hidup seperti berolahraga teratur, menurunkan berat badan, mengurangi asupan garam. 

 

img_title
dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH, Sekretaris Jenderal InaSH. (Foto: Dokumentasi)