“Posisi BIFF selalu jadi poin melangkah yang signifikan untuk para pembuat film, terutama pembuat film dari Asia. Begitu sudah step-in di Busan biasanya terbuka semua pintu lain di internasional,” ujarnya.
Sebut saja Kamila Andini, Mouly Surya, Yosep Anggi Noen, dan Edwin, adalah sederet sineas Indonesia yang memulai langkah di Busan International Film Festival.
Pemerintah berharap akan lebih banyak lagi kelahiran sineas-sineas baru yang mampu menembus ajang bergengsi berskala Asia ini untuk kemudian melambung lebih jauh lagi di tingkat dunia.
“Ketika mengetuk pintu di Busan, kemudian Busan memberikan ruang kepada mereka, tiba-tiba semua pintu internasional lain terbuka,” imbuhnya.
Alex Sihar menambahkan bahwa pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek, memegang peranan penting untuk mendorong terjadinya diplomasi kebudayaan semacam ini.
“Tentunya pemerintah punya tugas untuk mendorong terjadinya diplomasi internasional Indonesia melalui perfilman, sebagai bagian dari kebudayaan, sebagai bagian dari kesenian, sebagai bagian dari industri,” tutupnya.