Iptu M. Safiudin melanjutkan, pelaku mengaku paling banyak melakukan aksi bejatnya pada 2019 lalu.
Sejak awal, AS selalu memiilih masjid dan kamar kostnya sebagai lokasi melakukan aksinya. Para korban rata-rata merupakan tetangganya sendiri.
"Korbannya semua laki-laki," tuturnya.
Polisi pun mendapati bahwa AS dalam melakukan aksinya ini tak pernah melibatkan ancaman kepada para korbannya.
Selain itu, tersangka juga tak pernah mengalami tindakan cabul sebagai pemicu perbuatannya.
Menurut Iptu M. Safiudin, tindakan AS murni dipicu hasrat akibat kecanduan nonton film porno.
Baca Juga :