Cerita Pelaut WNI Hampir 6 Bulan Tak Menginjak Daratan Gara-gara Corona

suheri2
suheri2 (Foto : )
Seorang pelaut WNI mengaku sudah hampir 6 bulan tak menginjak daratan atau turun dari kapal guna mencegah penularan virus corona.  
Pandemi Covid-19 telah membuat berbagai perusahaan di dunia menerapkan protokol kesehatan dengan ketat agar mencegah karyawannya tertular penyakit tersebut.Seperti yang dialami Suheri (44), seorang pelaut warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal survei berbendera Inggris.Ia mengaku sejak naik ke kapal pada Maret 2020 lalu, atau saat awal pandemi merebak di seluruh dunia, sudah tidak menginjak daratan lagi atau turun dari kapal hingga sekarang.Menurut Suheri, sepanjang karirnya melaut sejak 2001, baru kali inilah yang terlama berada terus di atas kapal.Pria asal Jakarta ini mengaku, awalnya mulai melaut dengan bekerja di kapal pesiar dengan rute Amerika Serikat dan Karibia sebagai juru masak. Ia sempat kembali tanah air dengan bekerja di sebuah hotel berbintang di Jakarta.Pada 2004. ia kembali bekerja di kapal pesiar, namun kali ini dengan kapal pesiar yang memiliki rute Australia dan negara-negara di Pasifik.Suheri kemudian bekerja di sebuah kapal pesiar yang memiiliki rute pelayaran di Laut Utara, Eropa pada 2006.Baru pada 2011, ia menjadi kepala juru masak di sebuah kapal survei pengeboran minyak yang bermarkas di Inggris.[caption id="attachment_368106" align="alignnone" width="700"] Hampir enam bulan Suheri dan 31 awak kapal tidak pernah menginjak daratan (Foto: Dok. pribadi)[/caption]Menurut Suheri, sebelum adanya Covid-19, biasanya paling lama berada di atas kapal selama 2 minggu. Saat kapal merapat di pelabuhan, para awaknya boleh turun ke daratan.Biasanya pada saat itulah para awak kapal berjalan-jalan di kota sekitar pelabuhan guna melepas jenuh dan sekaligus membeli berbagai keperluan.Namun pandemi Covid-19 telah mengubah semuanya. Pihak perusahaan langsung menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Berangkat ke Turki

Suheri mengatakan, ia mulai kembali melaut pada Maret 2020 lalu, dengan  berangkat dari Jakarta keTurki naik pesawat terbang.Ini karena kapal survei tempatnya bekerja sedang menjalani perawatan besar atau masuk dok di Pelabuhan Istanbul.Sebelum berangkat ke Turki, perusahaan mensyaratkan para awak kapalnya memiliki surat keterangan bebas Covid-19.Namun menurut Suheri saat itu belum r apid test