rapid test
," katanya.Ketika tiba di Istanbul, Turki, otoritas bandara pun tidak menanyakan surat keterangan sehat dari negara asal masing-masing penumpang.Mereka hanya mengecek apakah para penumpang sudah pernah ke Chna dan Italia dalam beberapa pekan terakhir.Ini karena pada saat itu kasus Covid-19 sedang merajalela di kedua negara tersebut. Bila ada yang kedapatan pernah berkunjung ke sana sebelumnya, maka akan langsung dikarantina.Di Istanbul Turki, Suheri sempat menginap di sebuah hotel selama dua pekan. Ia mengaku, saat itu masih bebas bepergian antara hotel dan dok pelabuhan.
Usir kejenuhan, Suheri dan sejumlah kru pesta barbeku di atas kapal (Foto: Dok pribadi)[/caption]
Kapal Dikarantina
Namun saat naik kapal pada 22 Maret 2020, pihak perusahaan meriis larangan untuk seluruh awak kapal turun lagi ke daratan guna mencegah penularan Covid-19.Menurut Suheri, aturan ini dikeluarkan pasca ada awak kapal yang mengalami demam tinggi. Kapal pun sempat dikarantina selama dua minggu hingga awak kapal itu melakukan tes Covid-19 dan hasilnya negatif.Kapal baru meninggalkan Istanbul Turki menuju Rotterdam, Belanda, pada Mei 2020. Di Pelabuhan Rotterdam, kapal sempat sandar selama dua bulan guna pemasangan alat survei.Selama di Rotterdam, para awak kapal yang totalnya berjumlah 32 orang, termasuk 6 WNI, tetap dilarang turun ke daratan.[caption id="attachment_368101" align="alignnone" width="900"]Beragam Fasilitas Usir Kejenuhan
Baca Juga :