Batik, Pesan Harmoni Nonverbal
Batik adalah seni gambar bernilai sangat tinggi. Batik adalah bagian luhur dari budaya Jawa. Dalam gambar atau motif batik termaksud filosofi Jawa. Filosofi hasil pengolahan jati diri melalui laku maupun meditasi. Hasilnya adalah mitos maupun mistik yang terus berkembang hingga sekarang. Pengejawantahannya tergambar pada motif atau corak-corak batik.Motif dalam batik adalah sarana komunikasi tradisional antara si pemakai dengan semesta. Motif batik memuat lambang-lambang atau simbol-simbol pranata harmoni. Motif batik tradisional sejatinya adalah pesan nonverbal.Harmoni tercipta ketika ada keselarasan antara manusia, ruang dan waktu. Artinya ada pemolaan yang sengaja digambarkan pada motif batik, warna batik, bertujuan mencipta harmoni. Sekaligus sebagai “ungkapan tak terkata” yang menjadi harapan atau doa seseorang atau kelompok orang. Tapi itu jaman dahulu ...Kini, Batik menjadi karya seni yang warna-warni. Batik kaya corak dan merdeka dari ikatan mitos maupun mistis. Motifnya kaya gaya dan gambar. Batik menjadi sandangan yang asyik dikenakan. Anak-anak muda kini juga makin banyak yang menjadikan batik sebagai pemerkaya mode dan kreatifitas.Bahkan, Jessica Alba, Rachel Bilson, Dakota Fanning, Reese Witherspoon, Paris Hilton, dan almarhum Nelson Mandela pernah viral karena mengenakan batik. Batik telah jadi ekspresi bersanding yang asyik! Catatan:
Ki Ageng Henis dianugerahi tanah oleh Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya di Laweyan, Surakarta. Di sinilah Ki Ageng Henis mengajari teknik membatik. Hingga kini Laweyan masih menjadi sentra batik. Ki Ageng Henis inilah cikal bakal dinasti Mataram. Ini tertulis dalam Serat Kandha. Serat Kandha
Baca Juga :