Mitos Motif Batik pada jeda Mistik, Filosofis dan Asyik

Mitos Motif Batik pada jeda Mistik, Filosofis dan Asyik
Mitos Motif Batik pada jeda Mistik, Filosofis dan Asyik (Foto : )
Mitos Motif Batik pada jeda Mistik, Filosofis dan Asyik
Batik Parang Barong Hanyokrokusumo[/caption] Motif Parang Barong . Di Yogyakarta, motif ini tidak boleh dipakai sembarang orang. Motif parang barong hanya dipakai oleh raja. Motif Parang, semakin besar ukurannya, semakin tinggi status sosialnya. Parang Barong diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma (Raja Mataram I) yang bermakna pengendalian diri, kebijaksanaan gerak, dan kehati-hatian bertindak.[caption id="attachment_234582" align="alignnone" width="1024"]
Mitos Motif Batik pada jeda Mistik, Filosofis dan Asyik Simbol Gurdo/ Garuda[/caption] Motif Gurdo . Gurdo adalah Garuda, Garudheya. Gurdo ini adalah simbol pencapaian material maupun spiritual tertinggi. Garuda adalah tunggangan Dewa Wisnu. Pada masa Raja Airlangga, garuda digambarkan sebagai kendaraan Raja Airlangga mencapai Nirvana. Gurdo adalah motif batik kesukaan Presiden RI Soeharto. Bagi beliau adalah lambang pencapaian, kepemimpinan, dan kesuksesan.