Munculnya Jadah Tempe yang masih punya benang merah dengan upaya memperjuangkan kemerdekaan disebut Beja didasari pula oleh kandungan gizi dan muatan yang dikandung dari kuliner itu.
Sekarang kuliner legendaris ini sudah membuka sembilan cabang di wilayah Jogja. Di kawasan Kotagede, menjadi cabang terbaru yang dibuka untuk mengembalikan nuansa tempo dulu lantaran wilayah ini atau Mentaok menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam dan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat.
"Kita awali perjuangan dengan Jadah Tempe yang sudah legendaris dan makanan otentik yang ini kehidupan malam di Kotagede itu kan terkenal orang tirakat, bagaimana supaya di sini itu jadi sentra bakmi, sentra kuliner berbagai jenis kan sudah banyak berdiri. Kotagede sekarang kan banyak orang jualan bakmi, harapan kita ke depan ini bisa jadi sentra bakmi Jawa Kotagede. Jadi nanti ada tidak hanya puluhan bahkan ratusan orang bisa berkarya di sini," ungkap dia.
Bagi Beja Wiryanto Jadah Tempe merupakan makanan para pejuang yang sarat makna filosofi. Beja Wiryanto menjelaskan, Jadah Tempe juga merupakan perlambang merah putih, tempe bacem diolah dengan gula jawa sebagai perlambang warna merah, dan jadah perlambang warna putih.