Saat itu, pengunjung lain sempat menawarkan sepeda motornya untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun ayah tiri korban menolak.
“Koh mu saat ini menawarkan agar korban dibawa menggunakan sepeda motornya. Tapi ayah korban tidak mau, katanya mau telpon Grab saja. Terus saya bilang udah koh nanti saya bantu beresi gerobaknya,” bebernya.
Jarak antara warung makan dengan rumah orang tua korban hanya sekitar 50 meter. Saat itu, saksi sempat membantu mendorong gerobak ayah korban sampai depan rumah.
“Saya bantu kemasi dan dorong gerobaknya sampai depan rumah. Disitu saya lihat ayah dan ibu korban sempat bertengkar. Saya dengar waktu itu ayah korban minta agar anaknya segera ditidurkan. Saya kan merasa gak enak, lalu saya pamit pulang,” terangnya.
Kesaksian lain juga dikatakan oleh saksi yang mengantarkan korban ke rumah sakit. Saat itu, dirinya mengaku sempat ditelpon ayah tiri korban untuk mengantarkan anaknya ke rumah sakit.
“Pukul 21.37 WIB saya ditelpon bapaknya. Waktu itu kan saya habis jalan-jalan sama anak dan istri. Saya ditelpon bilang, Koh aku ditolongi, anakku Gaby jatuh dari kursi, ini gak sadar tolong bantu bawa ke rumah sakit. Saya langsung buka garasi dan datang ke rumah korban,” kata dia.
Saat tiba di rumah orang tua korban, saksi mengaku melihat wajah korban berdarah.