24 hour fitness , semacam gym, tapi tetap nyari kerja terus,” tuturnya.Setelah enam bulan menanti, ia mendapat tawaran bekerja sebagai insinyur di sebuah perusahaan yang memproduksi jendela di Dallas.Pada saat bekerja di sana, datang tawaran kerja dari Boeing. Ia sendiri mengaku sempat lupa sudah pernah melamar dan wawancara ke Boeing.“Jadi setelah pikir-pikir, saya dan Vieda, istri saya, memutuskan untuk ambil kerjaan di Boeing dan pindah ke daerah Seattle, Washington,” tuturnya.Pada 2010, Marko memulai kariernya di Boeing sebagai industrial engineer. Di perusahaan dirgantara ini, ia pernah mengerjakan proyek pesawat komersial tipe 787 dan 777 di Italia dan Seattle, sebelum akhirnya menggarap roket untuk NASA di New Orleans.Rencananya, roket SLS akan diluncurkan secara perdana tanpa awak pada November 2021. Selanjutnya..... Berubah Minat Saat Magang
Kenalan dengan Dua Insinyur Asal Indonesia yang Ikut Buat Pesawat dan Roket di AS
Kamis, 18 Februari 2021 - 07:36 WIB
Baca Juga :