Imbas Covid-19, Monyet pun Harus Dilokalisir Agar Tetap di Hutan Saja

Imbas Covid-19, Monyet pun Harus Dilokalisir Agar Tetap di Hutan Saja (Foto : )

(ANTV/Teguh Joko Sutrisno).[/caption]Sifat monyet itu, lanjutnya, tidak ada kenyangnya. Berapapun makanan diberikan akan habis dimakan. Dalam kondisi pandemi covid-19 ini, mau tak mau jatah pakan harus ditambah."Kalau biasanya ada tambahan suplemen dari wisatawan yang suka kasih makan, sekarang kan tidak, maka jatahnya kita tambah. Dari sehari dua kali, sekarang harus tiga kali (sehari) dalam bentuk jagung atau umbi-umbian. Tapi namanya monyet ini seperti tak ada kenyangnya," tuturnya.Mamit dan petugas di Goa Kreo, kini terus memantau perilaku monyet-monyet tersebut karena ada sekelompok monyet yang kalah bersaing dengan kelompok monyet lainnya, sesekali sudah terlihat di pinggir pemukiman."Untuk saat ini monyet yang terlihat berada di tepi kampung bisa diusir oleh warga," tuntasnya.[caption id="attachment_307737" align="alignnone" width="450"] (ANTV/Teguh Joko Sutrisno).[/caption] Kini monyet-monyet pun harus rela makan seadanya. Biji-bijian di hutan atau jatah dari pengelola Goa Kreo berupa jagung atau ketela. Tak ada lagi kacang, roti, apel, pisang, atau “oleh-oleh” yang diberikan oleh pengunjung.Jadi, tak hanya manusia yang kini harus melakukan gerakan #dirumahsaja, monyet-monyet pun kini harus dipantau agar tetap #dihutansaja. (Teguh Joko Sutrisno)