Misalnya, Sampoerna A Mild adalah merek rokok yang diluncurkan pada tahun 1988 oleh PT HM Sampoerna Tbk.
Sampoerna A Mild mengembangkan identitas yang khas dengan menggunakan warna dominan putih untuk kemasan dan logonya.
Putih melambangkan kesucian, kesegaran, dan modernitas. Sampoerna A Mild juga menggunakan warna merah sebagai warna aksen untuk mewakili semangat, energi, dan kepercayaan diri.
Sampoerna A Mild juga mengadopsi slogan “seberapa rendah Anda dapat melangkah” dengan jelas memposisikannya sebagai alternatif yang ‘lebih sehat’ dan modern dari rokok kretek lama) dengan menekankan rasa dan kualitasnya yang ringan.
4. Jalankan Secara Konsisten
Langkah keempat untuk membangun merek FMCG yang unggul adalah mengeksekusi secara konsisten dalam menyampaikan proposisi nilai dan identitas ke pasar sasaran.
Ini melibatkan memastikan kualitas dan ketersediaan produk, mengelola saluran distribusi dan strategi penetapan harga, membuat kampanye pemasaran dan promosi yang efektif, melibatkan konsumen melalui media sosial dan layanan pelanggan, serta mengukur kinerja dan umpan balik.
Misalnya, Mie Sedaap adalah merek mie instan yang diluncurkan pada tahun 2003 oleh Wings Food.
Mie Sedaap dieksekusi secara konsisten dalam memberikan proposisi nilainya yang lezat dan memuaskan dengan menggunakan bumbu dan bahan alami, menambahkan topping tambahan seperti bawang goreng dan bubuk koya (terasi kering), dan menawarkan berbagai rasa seperti mie goreng, soto (sup) , ayam kari (sup), ayam pedas (sup), laksa pedas (sup).