Langkah kedua untuk membangun merek FMCG yang unggul adalah menciptakan proposisi nilai yang kuat yang mengomunikasikan manfaat dan keunggulan produk ke pasar sasaran.
Proposisi nilai harus menjawab pertanyaan: mengapa konsumen harus memilih merek ini daripada yang lain? Proposisi nilai harus jelas, ringkas, relevan, dan menarik.
Misalnya, Sweety Baby Diaper adalah merek popok yang diluncurkan pada tahun 2003 oleh Softex Indonesia.
Sweety Baby Diaper menciptakan proposisi nilai yang kuat dengan mengklaim sebagai satu-satunya merek popok di Indonesia yang telah teruji secara klinis oleh Australian Dermatest Centre sebagai hypoallergenic dan aman untuk kulit bayi.
Sweety Baby Diaper juga menawarkan berbagai fitur produk yang disesuaikan dengan kebutuhan orang tua dan bayi, seperti kelembutan, kemudahan bernapas, daya serap, kesesuaian, dan desain.
3. Kembangkan Identitas yang Khas
Langkah ketiga untuk membangun merek FMCG yang unggul adalah mengembangkan identitas khas yang mencerminkan kepribadian dan citra merek.
Identitas meliputi nama, logo, slogan, skema warna, desain kemasan, dan elemen visual lainnya yang membuat merek dapat dikenali dan diingat.
Identitas harus konsisten di semua titik kontak dan saluran komunikasi dengan konsumen.