“Jadi kaya gimana sebenarnya kalau kayak banyak orang itu dalam pernikahan sebenarnya mereka itu keluar rumah untuk pulang ke rumah. Jadi di analogikan dengan burung-burung,” ungkap Christie.
Pernikahan ibarat burung yang mencari kebebasan untuk kembali lagi ke rumah, karena di dalam ikatan pernikahan bakal menemukan kehangatan, kedamaian, dan kebahagiaan yang membuat merasa benar-benar "pulang" ke tempat yang paling dicintai.
“Perjalanan menemukan kebebasan mereka untuk pulang ke rumah ini kita visualisasikan dengan element burung dan sangkar” kata Elvina Lie selaku show director.
Dikoleksi perjalanan keluar rumah untuk pulang ke rumah, Christie Basil berhasil memvisualisasikan berbagai bentuk perjuangan brides-nya dengan mengangkat keunikan dan juga perbedaan mulai dari perbedaan suku, budaya, hingga agama.
Terinspirasi dari brides sebelumnya yang minta adanya elemen budaya berbeda seperti hijab cheongsam untuk wedding, lalu gaun cendrawasih dengan bordir cengkeh yang elemennya sangat tradisional namun siluetnya international.
