"Selain moment bulan puasa, kue ini juga sering ditemukan saat warga memperingati hari besar islam, cita rasa kue ini ada pada kuah yang terbuat dari rebusan gula aren, campuran pati kelapa dan telur," jelasnya.
Menurut Lidia, selain diburu warga lokal Desa Pasar Terusan sendiri, kue ini juga mulai diminanti warga luar daerah lainnya yang kepingen merasakan kue mungil ini.
"Berkat kecanggiham media social, kue ini mulai dikenal dan diminati warga di provinsi jambi ini," pungkasnya.
Baca Juga :