Antv – Pandemi Covid-19 telah mengajarkan banyak hal kepada manusia di muka bumi. Salah satunya soal empati kepada orang lain.
Almarhum Azyumardi Azra pernah mengatakan bahwa negeri ini butuh empati. Cendekiawan muslim itu pun pernah mengajak bangsa Indonesia untuk menumbuhkan empati dengan menyimak hati nurani rakyat.
Seruan itu ia kumandangkan sebelum pertengahan tahun 2020 ketika bangsa Indonesia masih tergopoh-gopoh menghadapi masa pandemi Covid-19. Saat itu, timbul korban bak daun berjatuhan di musim gugur.
“Tak terelakkan korban jiwa berjatuhan dan juga masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat wabah Corona,” kenang Khoirun Nisa, pendiri dan pembina Yayasan Omah Kreasi Center di Yogyakarta, Selasa (18/10/2022).
Nisa melanjutkan, saat itu, pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan jarak fisik dan sosial yang kemudian dikenal sebagai Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Dampaknya masyarakat kehilangan pendapatan bahkan pekerjaan.
Berbagai kebijakan dan regulasi pemerintah diimplementasikan untuk mencegah memburuknya dampak bencana kesehatan, ekonomi, sosial, dan politik. Dua tahun kemudian, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), upaya pemulihan ekonomi nasional berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kita perlu mencermati laporan BPS yang menyebutkan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 mencapai 26,16 juta orang atau 9,54 persen dari total penduduk Indonesia,” ungkap Nisa.