Antv – Catatan Sepakbola Piala Asean 2024-25 :Just a Reminder, Jangan Goyah
Oleh M. NIGARA, Wartawan Sepakbola Indonesia
SENIN (9/12/24), Timnas Garuda akan mengawali laga pertamanya melawan tuan rumah, Myanmar, di Piala Asean 2024-25. Indonesia berada di grup B bersama: Myanmar, Vietnam, Laos, dan Filiphina. Sementara grup A: Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Timor Leste.
Bermain di Stadion Thuwuna, bangunan paling bersejarah bagi negeri yang dulu bernama Birma itu, Timnas pasti dihantui 'ganasnya' pendukung Asian Lion. Stadion yang berkapasitas 32.000 penonton, terlalu dekat dengan lapangan. Artinya, 'teror' bisa dilakukan dengan sangat efektif.
Dulu, di era 1960 an, Birma adalah sahabat Indonesia. Tak heran, ketika timnas yunior Indonesia dan Birma masuk final Piala Asia, 1960, Ne Win Perdana Menteri, negeri Seribu Pagoda itu langsung menawarkan ke Bung Karno, juara kembar. Maka terjadilah untuk pertama dan terakhir kali ada juara bersama di AFC.
Namun ketika di Indonesia terjadi pergantian kekuasaan, Birma khususnya Myanmar, tidak lagi menganggap Indonesia adalah kembarannya. Hal ini saya dan seluruh anggota timnas yang diarsiteki Harry Tjong, M. Solekan, dan Berce Matulapelwa, merasakannya. Jujur agak ngeri.
Apalagi sekarang, timnas Garuda, karena keberhasilannya dalam program naturalisasi, dan mampu meloloskan tiga divisi (U17, U20, dan Senior) ke putaran final Asia, kecemburuan semakin meningkat. Bahkan, tidak berlebihan jika saya mengistilahkan timnas kita dijadikan Common Enemy (musuh bersama). Basisnya, kecemburuan total.