Hanya Mengingatkan
Lepas dari itu, sekedar mengingatkan, di pertengahan 1980an, PSSI punya program yang sangat baik yakni PSSI Garuda. Pelatihnya Joao Barbatana. Saat diumumkan ke publik, Ketum PSSI kala itu, Kardono dan wakilnya Sigit Harjojudanto, secara tegas mengatakan tim akan dipersiapkan menuju Olimpiade.
Untuk menambah jam terbang dan pengalaman, PSSI Garuda, diterjun ke berbagai kegiatan. Puncaknya di pra Piala Asia yamg dimainkan di Jakarta.
Tiga pertandingan awal, anak-anak Garuda menang: vs Thailand 2-1, vs Bangladesh 2-1, dan vs Filipina 1-0. Hasil membawa Indonesia tinggal selangkah lagi menuju Piala Asia yang putaran finalnya dimainkan di Singapura. Sayang di laga akhir, saat kita hanya membutuhkan hasil imbang, kita takluk dari Suriah 1-2.
Orang mulai 'merecoki' dengan berbagai persoalan. Terakhir, ketika Timnas SEAGĀ 1985, dengan mayoritas anak-anak Garuda, dibantai 1-7 oleh Thailand. Wartawan langsung menyerbu. Terjadi 'gontok-gontokan' dengan para peliput sepakbola. Ujungnya Garuda dibubarkan.
Mengkaji hal itu, sekedar mengingatkan saja PSSI tidak boleh goyah. Ada dua harapan saya pada PSSI. Pertama, antisipasi, jika terjadi hal-hal buruk. Kedua, apa pun hasil di Piala Asean, jangan sekali-kali mengganggu persiapan STY dengan timnas senior untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Dulu, saat belum ada medsos, PSSI tak tahan digempur oleh wartawan. Nah sekarang, ketika medsos menjadi tumpuan, PSSI wajib mampu mengatasi hal itu.