Catatan Sepakbola M.Nigara : Piala Eropa 2024, Ini Piala Eropa Yang Berbeda

Timnas Spanyol
Timnas Spanyol (Foto : IG : sefutbol)

Hampir semua model dan jenis tim nasional saya dalami. Kami bergaul dengan baik dengan pemain, pelatih, dan manajer tim, bahkan berulang saya masuk di dalamnya bersama beberapa sahabat: Yesayas (Kompas/Surya), Riang Panjaitan (Sinar Pagi), Eddy Lahengko (Suara Pembaruan/Sinar Harapan), Erwiyantoro (Suara Merdeka), Barce Nasar (Wawasan), Isyanto (Pos Kota), Salamun Nurdin (Pelita), Mardi (Merdeka), Alfon Suhadi (Suara Karya).

Namun hasil yang kita capai masih jauh dari harapan. Beruntung di Asian Games Seoul, 1986 kita masuk semifinal dan sebelumnya di Pra Piala Dunia, kita menjadi juara sub-Grup IIIB, tapi  gagal melangkah setelah kalah dari Korsel, juara Sub-Grup IIIA. Kedua hasil ity, adalah fakta terindah. Tapi, selebihnya sangat minim.

 

img_title
Yamal Nasroui Ebana. (Foto: Getty Image)

 

Spanyol hitam

Sesungguhnya rencana mencari pemain keturunan dari Belanda, sudah dicetuskan di era Nurdin Halid memimpin PSSI. Lalu dilanjutkan di zaman Iwan Bule, dan puncaknya saat Erick Thohir memegang komando saat ini. Bertambahnya jatah Asia ke Olimpiade dan Piala Dunia, membuat program Naturalisasi menjadi jalan terbaik.