Balada rock "Berlari Pelan di Kota yang Cepat" mengabadikan semangat bertahan hidup Aldrian Risjad di tengah hutan rimba metropolitan.
Sementara itu, rapsodi rock nan lincah di lagu "Menang Jadi Abu" menjadi surat tantangan dari Aldrian Risjad bagi siapapun yang hendak menghakimi impian setinggi langitnya.
Para audiens musik yang mengharapkan sesuatu yang lebih mellow pastinya akan menyukai lagu "Ingin Kembali" seraya Aldrian Risjad merindukan keluguan di masa lampau.
Lagu penutup album ini, "Bayang Dalam Cermin", dipilih Aldrian Risjad sebagai focus track karena keyakinannya bahwa lagu tersebut sanggup "menghabisi " hati dan emosi para audiens.
"Dari semua lagu yang ada di album ini, 'Bayang Dalam Cermin' memang adalah lagu yang paling menguras emosi," sambung Aldrian Risjad.
Terakhir namun tidak kalah penting, album Jangan Padam menjadi bentuk pembuktian dari seorang Aldrian Risjad bahwa seorang musisi sanggup menciptakan gubahan karya yang idealistik tanpa melupakan inklusivitas.
Di era modern ini, sang musisi pun meyakini bahwa musik rock tidak hanya menjadi konsumsi spesifik bagi pecinta musik rock semata.