Terdiri dari 10 lagu, album Jangan Padam secara konsisten (sekaligus blak-blakan) memposisikan Aldrian Risjad sebagai "sang pemimpi" yang berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang "pujaan massa" - impian yang sangatlah raksasa namun nyaris mustahil untuk dimanifestasikan.
Dirilis di bawah naungan label Sun Eater (yang juga menaungi rilisan para musisi kancah alternatif seperti Hindia dan Mantra Vutura), Jangan Padam turut melibatkan kontribusi produksi dari sosok kontemporer seperti Ahmad Ilyas, Enrico Octaviano, Luthfi Adianto, dan VTLS.
Dengan narasi yang terdiri dari separuh otobiografi dan separuh dongeng urban, Aldrian Risjad pun mengakui bahwa album Jangan Padam menghadirkan ketelanjangan emosi yang belum pernah dia eksplorasi sebelumnya.
"Terdapat keseimbangan yang cukup kompleks yang hendak aku capai sepanjang penggarapan album ini," lanjut Aldrian Risjad.
"Di satu sisi, aku bertekad untuk menuturkan seluruh perjuangan hidup aku secara apa adanya di album ini. Namun, di sisi lain, aku harus memastikan bahwa setiap lagu di album ini bisa menciptakan resonansi dengan setiap pendengar yang pastinya memiliki perjuangan hidup yang berbeda-beda. Di sini, aku berusaha menjamin bahwa faktor 'kejujuran' dan faktor 'karisma' senantiasa berimbang,” imbuhnya.
Hidup masing-masing pastilah berbeda, tapi tidaklah sulit untuk menjalin koneksi emosi dengan setiap lagu yang menyusun album Jangan Padam.