Menurut departemen tersebut, kota-kota besar di Los Angeles tetap menjadi kelompok yang paling disasar. Apalagi jumlah insiden terkait kebencian yang melibatkan warga kulit hitam melonjak dari 36 persen menjadi 279 persen.
Departemen tersebut menganggap bahwa kejahatan rasial sebagai tindakan kriminal yang dimotivasi oleh jenis kelamin, ras, etnis, orientasi seksual, agama atau kecacatan.
Brian Levin, direktur Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme di Cal State San Bernardino mengatakan jika statistik terbaru menempatkan LA sejajar dengan kota-kota besar di seluruh AS, yang telah mengalami peningkatan sendiri dalam kejahatan rasial.
Ia mengatakan bahwa sebagian besar pelaku di Los Angeles adalah orang-orang dengan masalah kesehatan mental. Pada pertemuan selanjutnya, Moore menyalahkan peningkatan pada pertumbuhan pidato online rasis, fanatik, sering kali tidak terkendali.