Sementara di sisi lain, Cina menuding kerjasama tersebut dengan istilah "Bagian dari upaya Amerika Serikat untuk mengelilingi dan mengepung Cina melalui kerjasama militer dengan negara ini"
"Dengan melakukan hal ini, Pihak Amerika Serikat tidak hanya meningkatkan ketegangan, telah merenggangkan hubungan Cina - Filipina, tetapi juga telah mengganggu dan mengacaukan usaha bersama negara-negara di kawasan untuk menjaga kedamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan," kata Juru Bicara kedubes Cina di Manila lewat siaran pers pada Minggu (12/3/2023)
Kendati ada perjanjian EDCA, Pihak Filipina belum membuka akses Amerika Serikat pada pangkalan militer lainnya, namun menurut informasi seorang mantan perwira militer Filipina menyebutkan salah satu pangkalan militer dimaksud berada di pulau Luzon, yang menghadap utara ke Taiwan, dan di Pulau Palawan di Barat Daya, dekat dengan wilayah sengketa kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan.