Pihak sekolah belum berani menggelar kegiatan belajar siswa, selain menunggu upaya perbaikan juga khawatir terjadi longsor susulan karena bangunan sekolah yang berada dibawah tebing.
Kepala desa campurejo Agus Setiawan mengatakan, pihaknya berharap dinas pendidikan setempat segera turun tangan agar proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu.
Bencana tanah longsor yang terjadi pada Jumat petang hingga Minggu pagi tersebut, selain merusak sejumlah akses jalan dan bangunan sekolah, juga mengakibatkan sedikitnya tujuh rumah warga rusak ringan.
“Terjadi curah hujan yang sangat tinggi, selain dijalan raya longsor juga menimpa sekolah dasar campurejo sehingga dalam beberapa hari kedepan mungkin dua kelas ini akan dikosongkan,” kata Agus Setiawan Kepala Desa Campurejo.
Sementara itu, Triyani yang merupakan salah satu orang tua murid, sangat berharap kepada dinas-dinas terkait agar bencana ini dapat segera teratasi agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal.
“karena longsor dan dua kelas mengalami jebol jadi sekolah diliburin udah satu hari mas, anak saya kelas empat semoga longsor cepat diatasi dan kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan,” ucap Triyani salah satu orang tua murid.
Kini warga sekitar sangat berharap kepada dinas terkait agar penanganan bencana longsor ini dapat segera terselesaikan, sehingga anak-anak mereka dapat kembali bersekolah.