Antv – Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumberdaya Manusia (ESDM) Jakarta meninjau lokasi pergerakan tanah di Dusun Ciomas, Desa Parakanhonje, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya.
Tim Geologi melakukan penelitian mengenai layak dan tidaknya tempat itu digunakan permukiman warga. Pasalnya, saat ini kondisi bencana pegerakan tanah semakin mengkhawatirkan.
Kepala Desa Parakanhonje, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Abdullah mengatakan, sedikitnya ada 40 rumah warga yang rusak dari 80 rumah yang terdampak akibat bencana pegerakan tanah tersebut. Maka dari itu, pihak Pemerintah Desa terus mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Saat ini, pihak Desa sudah menyiapkan madrasah dan masjid untuk warga mengungsi. Selain itu, aula kantor desa juga telah disiagakan sebagai bentuk antisipasi. Namun, jaraknya lumayan lebih jauh dari kampung yang terdampak pergerakan tanah tersebut.
"Kemarin saya sudah koordinasi, jadi pertama antisipasi ketika ada hujan, memang semuanya harus mengungsi, ketika panas kembali lagi. Sekarang seterusnya terus antisipasi. Saya sudah siapkan di masjid di madrasah, termasuk di aula desa juga sudah disiapkan," kata Kepala Desa Parakanhonje, Abdullah, Kamis (13/10/2022).
Menurut Abdullah, hingga saat ini, pegerakan tanah terus terjadi. Lokasi rumah bergeser antara 60 hingga 75 centimeter dari lokasi semula. Ketika hujan deras terjadi, suara retakan tanah terus didengar warga. Kondisi itu membuat warga khawatir.