"Karena sampai saat ini pun tetap pergerakan tanah itu masih ada, jadi kelihatannya dari letak rumah gitu. Ketika ada hujan, ada bergeser lagi. Kedengaran trektek - trektek, berarti ada sebuah pergeseran. Otomatis warga jelas khawatir," ucapnya
Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, kata Abdullah, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya terus memantau kondisi rumah warga. Selain itu, saat ini sudah mendatangkan tim dari Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumberdaya Manusia (ESDM) Jakarta untuk melakukan penelitian mengenai layak dan tidaknya lokasi ini dijadikan permukiman warga. Namun, belum ada pernyataan resmi apakah bencana tersebut membahayakan dan memerlukan relokasi pemukiman warga.
"Kami bersama pihak Pemerintah Kabupaten terus menerus memantau. Alhamdulillah hari ini ada datang dari Geologi. Jadi, bagaimana hasilnya nanti supaya ada sebuah ketenangan. Kalau memang ini pergerakannya temporer, atau masih berlanjut nanti dari Geologi yang akan menentukan," ujar Abdullah.
Abdullah menambahkan, jika memang warga harus direlokasi setelah tik Geologi melakukan penelitian, pihak desa akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkab Tasikmalaya untuk menyiapkan lahan. Opsi awal, lokasi relokasi akan ditempatkan di lahan milik Desa.
"Kami dari Pemerintah Desa kalau memang ada kemungkinan harus relokasi setelah ada hasil dari penelitian, mungkin insya allah kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk menyiapkan lahan dimana letaknya. Kemungkinan, tanah desa akan digunakan untuk relokasi," pungkas Abdullah.
Sementara itu, salah seorang warga yang rumahnya terdampak, Ela mengatakan, saat ini ia sudah mengosongkan rumahnya untuk pindah ke rumah kerabatnya yang dinilai lebih aman. Pasalnya, kondisi rumahnya yang sudah retak dikhawatirkan ambruk jika terjadi gempa bumi. Terlebih, saat ini wilayah tersebut terus diguyur hujan.
"Kondisinya rusak, gak bisa ditempatin.Terpaksa saya pindah dulu ke tempat yang lebih aman ke rumah sodara. Takut ada gempa, terus roboh. Takut hujan besar, kalau hujan deras saya was-was langsung pergi, semuanya warga yang ada di daerah sini pergi. Apalagi kalau malam, semuanya udah gak ada warga yang berani di sini, siang juga kalau hujan mah gak ada yang di sini," kata Ela.