Begitu juga ketika responden mendapat pertanyaan bila diberi suara untuk memilih penjabat, kepada siapa pilihan akan dijatuhkan, masyarakat masih konsisten menjawab Bahtiar pada posisi teratas dengan persentase 42 persen disusul Marullah 26 persen. Ada pun Heru Budi tetap 7 persen. Sementara sisanya tidak menjawab atau tidak tahu.
Direktur Eksekutif KPN Adib Miftahul menjelaskan, kata kunci dari pilihan masyarakat DKI Jakarta terhadap Pj Gubernur DKI Jakarta adalah netralitas dari kepentingan politik. Ini dengan dibuktikan persentase pilihan hingga 26 persen dan netralisasi dari masa lalu sebanyak 12 persen.
“Dari itu lah tergambar bahwa Pak Bahtiar itu leading. Karena gambaran politik DKI jelas, bahwa publik DKI tidak menginginkan polarisasi tajam,” ujarnya usai rilis hasil survei, Selasa (04/10/2022) siang di salah satu hotel di Kota Tangerang.
Adib mengatakan, dua nama di luar Bahtiar dianggap reprentasi dari dua kutub berbeda.
Heru Budi direpresentasikan perpanjangan tangan pusat, sementara nama Marullah diidentikan dengan penguasa DKI Jakarta saat ini.
Komunikolog Politik dan Hukum Nasional dari lembaga Forum Politik Indonesia, Tamil Selvan menjelaskan, hasil survei KPN menunjukkan bahwa ada beberapa poin yang bisa dilihat.