Antv – Dari total 80 rumah warga yang terdampak, 35 rumah kondisinya rusak parah dan harus segera diungsikan ke tempat yang lebih aman, Selasa (27/9/2022).
Seorang warga yang rumahnya ambruk, Ikin Sadikin (62), mengatakan bencana pergerakan tanah ini terjadi, Senin (26/9/2022), setelah kampungnya terus menerus diguyur hujan sejak sepekan lalu.
Mulanya, retakan tanah hanya terlihat di jalan sekitar permukiman. Kemudian, retakan tanah merambat ke rumah-rumah warga hingga terjadi ambruk.
Setelah rumahnya ambruk, kata Ikin, ia dan keluarganya langsung mengungsi ke rumah tetangganya yang dinilai masih aman.
Ikin menjelaskan sebelum rumahnya nyaris rata dengan tanah terdengar suara retakan.
"Ini sudah tidak bisa dihuni. Saya pasti mengungsi. Kemarin malam juga menginap di rumah tetangga. Saat rumah ambruk saya lagi ada di dalam. Ada bunyi retakan tidak ketahuan langsung ambruk saja," ucap Ikin.
Kepala Desa Parakanhonje, Abdulloh, mengatakan bencana pergerakan tanah ke permukiman warga ini sudah diprediksi akan terjadi karena sebelumnya jalan di kampung itu sudah banyak yang terbelah.