Terlebih, saat ini sedang musim hujan sehingga membuat kontur tanah labil.
"Ada laporan rumah ambruk. Saya langsung ke lokasi. Ternyata benar adanya. Ini awalnya dari sebuah hujan deras seminggu terus-terusan dan kontur tanah yang labil. Ini sudah lama ada riak-riak mau pergeseran tanah. Ini terjadinya hari ini saat hujan terus mengguyur," kata Abdulloh.
Hasil pendataan sementara, sedikitnya ada 80 rumah di satu dusun yang terdampak bencana pergerakan tanah tersebut.
Namun, yang rusak parah hanya berjumlah 35 rumah dan harus secepatnya direlokasi. Posisi bangunan bergeser dari 60 hingga 75 sentimeter dari lokasi awal. Abdulloh menjelaskan warga yang rumahnya rusak berat sudah dievakuasi ke madrasah dan rumah tetangganya yang lokasinya lebih aman.
Selain mengakibatkan rumah rusak, bencana pergerakan tanah ini juga membuat fasilitas umum berupa masjid mengalami retakan di bagian tembok.