Antv –Dua wartawan Haiti tewas saat meliput di Ibu Kota negara ini pada akhir pekan lalu. Pernyataan tersebut disampaikan asosiasi jurnalis dan berita online Haiti.
Kekerasan yang dilakukan kelompok geng kriminal terus terjadi di Port-au-Prince. Kedua wartawan tersebut ditembak mati dan tubuh mereka dibakar pada saat meliput di hari Minggu (11/9/2022) ketika mereka melaporkan kekerasan di kawasan pemukiman miskin Cite Soleil.
Wilayah ini merupakan sasaran aktivitas geng yang terus meningkat dalam beberapa bulan terkahir. Mereka berdua diidentifikasi sebagai jurnalis bernama Tayson Latigue yang bekerja untuk pemberitaan digital Ti Jenn Journalis dan Frantzsen Charles seorang reporter FS News Haiti.
“Kami mengumumkan dengan sangat sedih atas kematian jurnalis dan reporter kami Frantzsen Charles dan rekan lainnya. Mereka dibunuh oleh kelompok kriminal saat melaporkan Cite Soleil. Kami menuntut keadilan buat rekan kami,” ungkap FS News Haiti dalam sebuah pernyataan.
Kematian mereka terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Haiti. Para kelompok geng bersaing satu sama yang lain untuk menguasai wilayah di dalam dan sekitar ibu kota ketika kondisi negara tidak stabil dan menjadi buruk pasca pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise pada Juli 2021.
Asosiasi Jurnalis Independen Haiti menerangkan para wartawan berusaha membuat laporan dan liputan terkait kekerasan yang terjadi di Cite Soleil. Dilaporkan telah terjadi pembunuhan baru – baru ini terhadap seorang gadis berumur 17 tahun di lokasi tersebut saat kelompok geng menyerangnya pada hari Minggu.
Salah seorang reporter Dieudonne St. Cyr menjelaskan pada radio Metroploe Haiti bahwa pada saat pembunuhan wartawan tersebut kedua wartawan bersama 5 orang wartawan lainnya sidang melakukan liputan di Cite Soleil. Mereka bertujuh terjebak dalam pertikaian dua geng. Lima wartawan berhasil melarikan diri sedangkan dua wartawan dibunuh.