Kelompok HAM menuduh Beijing melakukan pelanggaran terhadap etnis Uighur, minoritas etnis yang berjumlah 10 juta jiwa di wilayah barat Xinjiang. Sebagian dipaksa kerja paksa di kamp interniran.
Sedangkan Amerika Serikat menuduh China melakukan genosida. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyambut baik rilis laporan. Pada hari Kamis (1/9/2022) Antony menyebut prihatin dengan keadaan etnis Uighur.
“Memperdalam dan mengaskan kembali keprihatinan kami yang mendalam mengenai genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sedang berlangsung terhadap Uighur dan kelompok etnis dan agama minoritas lainnya,” ungkapnya.
Seorang juru bicara PBB mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berharap China akan menerima rekomendasi dalam laporan tersebut.
Sumber: Reuters