Menurut pemerintahan GNU Dbeibah bentrokan ini dipicu oleh para pejuang yang bersekutu dengan Bashagha menembaki konvoi di ibu kota. Sedangkan unit lainnya yang pro – Bashagha tampak berkumpul di luar kota.
Dbeibah menuduh Bashagha mundur dari pembicaraan dalam menyelesaikan krisis.
Sementara itu Bashagha yang didukung oleh Parlemen Libya dan orang kuat militer yang berbasis di timur, Khalifa Haftar menyebut mandat GNU Dbeibah telah berakhir. Namun Bashagha tidak bisa menjabat di Tripoli karena Dbeibah bersikeras dia hanya akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah terpilih.
Pemerintahan Bashagha menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak pernah menolak pembicaraan dan bahwa tawarannya sendiri telah ditolak oleh Dbeibah.
Sumber: AlJazeera