Riset dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietics membuktikan bahwa membatasi jam makan telah terbukti secara signifikan meningkatkan daya ingat. Penlitian tambahan pada hewan telah menemukan bahwa puasa meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat.
Meningkatkan suasana hati Penelitian di Journal of Nutrition Health & Aging menemukan bahwa setelah 3 bulan puasa intermiten, pastisipan melaporkan suasana hati yang membaik dan penurunan ketegangan, kemarahan dan kebingungan. Studi lain di tahun 2018 menemukan bahwa puasa dikaitkan dengan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan emosional dan depresi. Mengurangi peradangan
Peradangan kronis telah dikaitkan dengan banyak gangguan otak, termasuk depresi, gangguan bipolar, gangguan obsesif kompulsif (OCD), skizofrenia, alzheimer, dan banyak lagi. Riset dalam Nutrition Research menunjukkan bahwa puasa mengurangi peradangan, yang bermanfaat kuat untuk kesehatan otak dan mental. Melawan gula darah tinggi Penelitian dalam jurnal Neurology membuktikan gula darah terkait dengan hipokampus yang lebih kecil, struktur berbentuk kuda laut di lobus temporal yang terkait dengan suasana hati, pembelajaran dan memori. Kabar baiknya, puasa dapat memicu peningkatan sensitivitas insulin, yang membantu mencegah kadar gula darah tinggi dan diabetes tipe 2.
Anda Perlu Tahu, Ini Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental
Senin, 19 April 2021 - 16:21 WIB