Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat mengorbankan interaksi langsung dengan teman dan keluarga. Dengan berhenti menggunakan media sosial, akan mendorong seseorang untuk terlibat interaksi langsung dengan orang lain. Manfaatnya dapat tercipta hubungan yang lebih erat.
Lebih rileks Profesor psikologi di Kent State University, Jacob Barkley, Ph.D, mengatakan bahwa berhenti dari media sosial dapat membantu beberapa orang mengurangi kecemasan dan stres. Sebab, tidak ada tuntutan untuk menanggapi komentar baru atau membalas pesan masuk. Dengan begitu, seseorang bisa menjadi lebih rileks. Mencegah FOMO
Berhenti dari media sosial dapat membantu mencegah fear of missing out (FOMO) atau kekhawatiran berlebihan karena takut ketinggalan tren. Menurut Andrew Lepp, Ph.D, ketika seseorang terhubung ke jaringan yang sangat besar lewat media sosial, maka orang tersebut dapat merasakan tidak berada di lingkungan yang tepat. Akibatnya, dia bisa berpikir ada tempat lain yang lebih menarik. Hal ini memicu orang tersebut untuk terlibat karena khawatir akan tertinggal. Lebih banyak waktu Jika seseorang berhenti mendedikasikan waktu untuk mermain media sosial, maka dia bisa menggunakan waktunya untuk hal lain. Misalnya berjalan-jalan atau berolahraga. kegiatan semacam ini bisa menurunkan kecemasan, berbanding terbalik dengan penggunaan media sosial.
Baca Juga :