Umat Islam merespons dengan menggelar tabligh-tabilgh anti azas tunggal.
"Saya kebetulan sebelum peristiwa itu pernah tabligh di situ bersama Amir Biki dan ulama-ulama. makanya saya yang termasuk dicari," ujar Rhoma.
Tahu dicari-cari aparat, Rhoma sempat kucing-kucingan. Akhirnya ia berpikir kenapa harus sembunyi ketika tidak punya kesalahan apapun. Ia pun memutuskan untuk mendatangi kantor Pelaksana Khusus (Laksus) di Kramat 5.
Kedatangan Rhoma ke kantor Laksus membuat kaget petugas di sana.
"Saya datang bukan ditangkap. karena dengan keyakinan, saya ga punya salah," ujar Rhoma.
Di sana Rhoma menjalani proses pemeriksaan sampai tengah malam.
Selesai di proses verbal, Rhoma izin untuk pulang, tapi ternyata tidak diperbolehkan aparat Laksus dengan alasan masih proses pemeriksaan.