Sementara itu, Solaiyen juga memberikan paparan yang berbeda dengan judul “Dukungan Pemerintah Daerah dalam Mendorong Investasi pada Sektor Hilirisasi di Provinsi Papua”.
Ia menyampaikan bahwa dinas mempunyai tugas membantu gubernur melaksanakan urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral, penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu yang menjadi kewenangan daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Solaiyen juga membeberkan fungsi dari dinas pada bidang energi dan sumber daya mineral, beberapa contoh produk hilirisasi di Provinsi Papua dari berbagai sektor (Perkebunan, Pertanian, Perikanan), dan juga beberapa dukungan Pemda provinsi dari aspek Perizinan Berusaha terhadap pelaku usaha sektor hilir, dukungan pemda provinsi dari aspek Promosi, serta dukungan sarana dan prasarana seperti bantuan paket motor tempel Kabupaten Jayapura, paket Aquatek di Kabupaten Jayapura, jembatan penghubung Kota Jayapura ke Kabupaten Keerom dan masih banyak lagi.
Sebelum paparan selesai, Solaiyen menyampaikan bahwa terdapat keuntungan apabila ada hilirisasi di Papua seperti Membuka peluang bagi pemberdayaan ekonomi lokal di Papua, Menciptakan permintaan akan berbagai keterampilan dan tenaga kerja di Papua, dan Meningkatkan potensi untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.
Sebagai penutup, Ronald Antonio menyampaikan paparan dengan judul “Kolaborasi Pelaku Usaha dan Pemerintah dalam Meningkatkan Investasi pada Sektor Hilirisasi di Provinsi Papua”.
Ia membahas mengenai manfaat hilirisasi di Papua, beberapa tantangan yang dihadapi Papua dalam hilirisasi, dan empat Strategi dalam menjalankan Kolaborasi.
Menurut Ronald, kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah merupakan kunci utama dalam upaya meningkatkan investasi pada sektor hilirisasi di Papua. Pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang mendukung, menyediakan insentif, dan membangun infrastruktur, sementara pelaku usaha harus berinvestasi dalam teknologi, inovasi, dan kemitraan strategis.