Hal terakhir yang Gibran sampaikan kepada anak muda Indonesia adalah pembangunan infrastruktur. Menurut dia, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci agar Indonesia bisa menikmati puncak bonus demografi dari 2030 hingga berakhir pada 2045.
Infrastruktur yang dimaksud Gibran terbagi menjadi dua, yaitu infrastruktur sosial dan infrastruktur fisik. Tujuan akhir dari infrastruktur sosial adalah terciptanya ekosistem yang mampu menekan angka stunting, yang berarti target dari kebijakan ini adalah para perempuan, ibu-ibu, dan anak-anak.
“Surplus sumber daya manusia adalah berkah untuk bangsa. Maka, kita perhatikan betul dari kebutuhan mendasar seperti makan siang dan susu gratis untuk ibu hamil, siswa, dan santri. Kesehatan gizi rakyat harus terpenuhi karena kita ingin menghindari stunting, terutama sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun,” ujar dia.
Sementara itu, infrastruktur fisik merujuk pada bantuan pemerintah dari aspek sarana dan prasarana guna menunjang terwujudnya SDM berkualitas di masa depan.
“Hal yang penting adalah pendidikan yang relevan. Tantangan zaman now harus dijawab pakai solusi zaman now, tantangan masa depan harus dijawab dengan solusi masa depan. Pelajaran yang diperoleh dipastikan dapat meningkatkan kemampuan future skills, yang mampu membuat anak muda mengubah future challenges menjadi future opportunities. Di sini juga peran infrastruktur akan terus dipermudah,” ungkap Gibran.
Sebagai informasi, kampanye terbuka yang dihadiri lebih dari 10.000 peserta merupakan inisiasi dari para relawan Prabowo-Gibran, di antaranya Relawan Penerus Negeri, Relawan Pengusaha Nasional (Repnas), Prabowo-Gibran Digital Team (Pride), Pilar 08, Bolono Mase, Relawan Rute, dan Sobat Biru Langit. Selain pidato politik, ada juga kegiatan job fair, festival musik, hingga talkshow.