Antv –Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan bahwa generasi muda adalah modal paling berharga bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Oleh karenanya, pendamping Prabowo Subianto itu menyampaikan tiga fokus kebijakan untuk generasi milenial dan Gen Z jika berhasil keluar sebagai pemenang pada Pilpres 2024.
“Indonesia memiliki energi yang sangat luar biasa, yang jarang dibicarakan, yaitu energi anak muda. Penghargaan setinggi-tingginya kepada Pak Prabowo yang telah memberikan jalan bagi saya mewakili anak muda,” kata Gibran pada pidato politiknya dalam acara bertajuk Suara Muda untuk Prabowo-Gibran di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (27/1/2024).
Lebih lanjut, janji pertama Gibran adalah memberikan kemudahan bagi anak muda yang ingin berusaha, mulai dari bantuan permodalan hingga mempermudah perizinan. Wali Kota Solo itu pun sempat menyinggung soal Online Single Submission (OSS) yang merupakan inovasi di era Presiden Joko Widodo untuk mempermudah izin usaha.
Gibran yakin kebijakan itu akan menyuburkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang jumlahnya saat ini sudah mencapai 64 juta dan telah menyumbang 61 persen bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Anak muda yang baru berusaha akan kami bantu dengan program startup milenial,” kata Gibran.
Komitmen Gibran kedua adalah mendorong hilirisasi digital. Menurutnya, generasi muda yang hidup di tengah disrupsi teknologi menjadi kelompok masyarakat yang paling diuntungkan dari perkembangan zaman.
“Hilirisasi membuka peluang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Dengan hilirisasi kita akan memiliki peran strategis dalam rantai pasok dunia. Hilirisasi anak muda yang ahli di bidang data scientist, artificial intelligence, video game designer, UX designer, blockchain engineer, cyber security, robotic engineer, fintech. Hilirisasi bisa menciptakan hingga 19 juta lapangan kerja. Ini adalah peluang yang sangat luar biasa, khususnya bagi generasi milenial dan Gen Z,” beber Gibran.
Hal terakhir yang Gibran sampaikan kepada anak muda Indonesia adalah pembangunan infrastruktur. Menurut dia, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci agar Indonesia bisa menikmati puncak bonus demografi dari 2030 hingga berakhir pada 2045.
Infrastruktur yang dimaksud Gibran terbagi menjadi dua, yaitu infrastruktur sosial dan infrastruktur fisik. Tujuan akhir dari infrastruktur sosial adalah terciptanya ekosistem yang mampu menekan angka stunting, yang berarti target dari kebijakan ini adalah para perempuan, ibu-ibu, dan anak-anak.
“Surplus sumber daya manusia adalah berkah untuk bangsa. Maka, kita perhatikan betul dari kebutuhan mendasar seperti makan siang dan susu gratis untuk ibu hamil, siswa, dan santri. Kesehatan gizi rakyat harus terpenuhi karena kita ingin menghindari stunting, terutama sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun,” ujar dia.
Sementara itu, infrastruktur fisik merujuk pada bantuan pemerintah dari aspek sarana dan prasarana guna menunjang terwujudnya SDM berkualitas di masa depan.
“Hal yang penting adalah pendidikan yang relevan. Tantangan zaman now harus dijawab pakai solusi zaman now, tantangan masa depan harus dijawab dengan solusi masa depan. Pelajaran yang diperoleh dipastikan dapat meningkatkan kemampuan future skills, yang mampu membuat anak muda mengubah future challenges menjadi future opportunities. Di sini juga peran infrastruktur akan terus dipermudah,” ungkap Gibran.
Sebagai informasi, kampanye terbuka yang dihadiri lebih dari 10.000 peserta merupakan inisiasi dari para relawan Prabowo-Gibran, di antaranya Relawan Penerus Negeri, Relawan Pengusaha Nasional (Repnas), Prabowo-Gibran Digital Team (Pride), Pilar 08, Bolono Mase, Relawan Rute, dan Sobat Biru Langit. Selain pidato politik, ada juga kegiatan job fair, festival musik, hingga talkshow.