“Sepuluh dari lima belas pekerjaan yang paling cepat perkembangannya di Indonesia adalah yang membutuhkan keahlian digital,” kata Trisha Suresh, Head of Public Policy & Economics Graph, Southeast Asia LinkedIn.
Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari memaparkan, sejak diluncurkan pada 2020, hingga saat ini manfaat Prakerja telah dirasakan oleh 17,5 juta orang dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia.
Denni menambahkan sebagai program baru, Prakerja juga selalu mengembangkan diri dengan terbuka kepada lembaga-lembaga riset untuk selalu memberikan penilaian dan masukan atas apa yang dikerjakan.
“Kami sering disurvei. Itu penting untuk continuous improvement Prakerja,” kata dia.
Country Director ADB Indonesia Jiro Tominaga mengatakan pihaknya selalu berkomitmen untuk membantu pengembangan program Prakerja dengan membiayai survei yang dilakukan lembaga independen.
Hal itu sejalan dengan Prakerja yang memenuhi 8 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Pendiri lembaga riset DEFINIT, Bagus Santoso memaparkan dalam hasil risetnya bahwa 98,8 persen responden merasa sangat puas mengikuti pelatihan yang diberikan program Prakerja, baik secara tatap muka maupun daring.