Semua anggota tim yang terpapar itu, lanjut dr. Alfan Nur Asyhar, telah dikarantina di dua tempat yang disediakan yakni di Ubud, Gianyar, dan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Kita siapkan dua tempat karantina di Ubud dan Kuta. Di tempat itu, kita lakukan perawatan dan nutrisi serta vitamin agar mereka cepat pulih kembali," tutur dokter yang pernah menangani PSIS Semarang.
Alfan menjelaskan, sebenarnya pihak Satgas COVID-19 sudah melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin luas di Liga 1.
Selain menerapkan sistem gelembung, mereka juga melakukan tes usap PCR secara teratur.
"Kami melakukan tes usap PCR H-1 pertandingan pada pukul 10.00-11.00 pagi. Hasilnya keluar sore hari. Kalau ada yang positif, maka besoknya atau hari-H semua personel tim akan dites ulang. Setelah itu, kembali diuji antigen. Yang negatif baru bisa ikut pertandingan," tutur Alfan.