Pada Selasa (1/2/2022), laga Madura United melawan Persipura terpaksa ditunda lantaran 19 pemain dan lima ofisial mereka dinyatakan positif COVID-19, jadi total 24 orang terpapar Covid-19. Ini meneruskan beberapa klub Liga 1 yang beberapa pemainnya sudah lebih dulu terpapar seperti Arema FC, Persebaya, Persib, Persija, PSM, dan PSS Sleman.
Alfan Nur Asyhar selaku dokter dari Satgas Covid-19 PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi melaporkan total ada 52 pemain dan 16 ofisial dari 12 tim Liga 1 2021/2022 positif Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan olehnya saat konferensi pers virtual bersama Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno yang digelar di Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Bali, Selasa (1/2/2022).
"Totalnya ada 52 pemain dan 16 ofisial dari 12 tim," ujar Alfan.
Menurut dokter lulusan Universitas Islam Indonesia ini secara umum, semua pemain yang terinfeksi virus Covid-19 tidak merasakan gejala berat.
Pada umumnya, mereka tanpa gejala dan, kalau pun bergejala, hanya dalam bentuk ringan seperti batuk.
"Untuk waktu penyembuhan berbeda-beda, maksimal 14 hari. Ada lima, 10 dan 14 hari. Namun kalau atlet biasanya tiga sampai lima hari sudah sembuh. Kami dari Satgas tentu terus memantau mereka," kata Alfan.
Semua anggota tim yang terpapar itu, lanjut dr. Alfan Nur Asyhar, telah dikarantina di dua tempat yang disediakan yakni di Ubud, Gianyar, dan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Kita siapkan dua tempat karantina di Ubud dan Kuta. Di tempat itu, kita lakukan perawatan dan nutrisi serta vitamin agar mereka cepat pulih kembali," tutur dokter yang pernah menangani PSIS Semarang.
Alfan menjelaskan, sebenarnya pihak Satgas COVID-19 sudah melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin luas di Liga 1.
Selain menerapkan sistem gelembung, mereka juga melakukan tes usap PCR secara teratur.
"Kami melakukan tes usap PCR H-1 pertandingan pada pukul 10.00-11.00 pagi. Hasilnya keluar sore hari. Kalau ada yang positif, maka besoknya atau hari-H semua personel tim akan dites ulang. Setelah itu, kembali diuji antigen. Yang negatif baru bisa ikut pertandingan," tutur Alfan.