"Terutama untuk Kane dan Dame yang masih muda, dibawah 16 tahun. Jangan sampai nanti terjadi culture shock. Perlu dipikirkan mental mereka, psikis mereka jangan sampai nanti kontraproduktif dengan cita-cita yang dicanangkan bersama," ingat Desi.
Ketum PP Perbasi Danny Kosasih menjelaskan, jalur naturalisasi bukan satu-satunya jalan tapi salah satu cara untuk percepatan prestasi olahraga. Karena itu, PP Perbasi juga sudah siapkan tim elite muda. Mereka nanti akan diikut sertakan pada kejuaraan di luar negeri jika pandemi Covid 19 selesai selain berkompetisi di dalam negeri. Saat ini juga ada beberapa pemain muda Indonesia belajar di luar negeri. Di Australia, Spanyol, juga Taiwan.
"Kalau kita lihat secara global, Amerika saja masih impor pemain dari Eropa. Untuk di Indonesia, selama bangsa kita masih bisa bersaing, Perbasi sebaiknya tidak lakukan naturalisasi," ujar Danny. "Kami tahu banyak klub minta pemain dengan naturalisasi ini. Namun sampai saat ini gak ada yang bela klub. Ini karena kami komitmen bahwa proses naturalisasi ini untuk kepentingan timnas," tegas Danny.
Manajer Timnas Indonesia Maulana Fareza Tamrella menjelaskan, kehadiran pemain naturalisasi ini tidak akan menghilangkan peluang pemain asli Indonesia membela timnas. Ini karena FIBA sendiri membatasi hanya dua pemain naturalisasi yang bisa didaftarkan. Naturalisasi dibutuhkan untuk menutup kekurangan dalam tim. Terutama untuk pemain dengan postur tinggi di posisi center.
Sementara Menpora Zainudin Amali sangat setuju bahwa pemain naturalisasi harus menjadi contoh bagi pemain lainnya. PP Perbasi juga harus melakukan pendampingan agar tidak terjadi culture shock. Juga pentingnya dilakukan penanaman nasionalisme dalam diri pemain.
"Sekali lagi, saya datang ke Komisi X karena memang ada kebutuhan yang urgent karena kita sudah ditetapkan sebagai tuan rumah (FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023). Saya tidak ingin kita jadi tuan rumah saja, sebagai penyelenggara tapi kita tidak main di situ. Kita tidak ingin hanya jadi pelayan bagi tim-tim yang datang, apapun hasilnya, " tukas Menpora.
Setelah RDP dengan Komisi X, PP Perbasi dan Menpora Zainudin Amali juga rapat dengan Komisi III. Dalam rapat sejak rabu sore, Komisi III menyetujui naturalisasi tiga pemain ini untuk bantu Timnas Indonesia mentas di FIBA World Cup 2023. Tentu syaratnya adalah merebut posisi delapan Asia di FIBA Asia Cup 2021 nanti. (*)