Orangorang mengenakan topeng di belakang kepala untuk menghindari serangan harimau dari belakang (Foto: The Sun/AP)[/caption]Namun, hutan di desa itu adalah area terlarang, tempat di mana banyak terdapat harimau benggala yang terancam punah. Lokasi tersebut terdiri atas hutan bakau, tempat yang menjadi habitat penting bagi kucing besar tersebut.Dari 60.000 pekerja di hutan itu, hanya seperempat dari mereka yang memiliki izin untuk bekerja. Sejauh ini, hanya 21 kasus kematian akibat penyiksaan harimau yang dilaporkan ke pemerintah setempat, dan hanya 4 kasus yang memenuhi syarat untuk diberi kompensasi.[caption id="attachment_441373" align="alignnone" width="600"]
Sikha Mondol, 30, yang kehilangan suaminya akibat diterkam harimau (Foto: The Sun/Getty Images)[/caption]Seperti yang dialami Haridasi Mandal, suaminya yang bernama Haren (46) dibunuh harimau pada 2014. Saat ini, putra sulungnya terpaksa bekerja di lokasi yang sama dengan tempat Haren dibunuh, meski sang buah hati juga dihantui rasa takut kehilangan nyawa. Begitupun dengan Sulata Mandal (35). Suaminya, Sujit, tewas diserang harimau saat memancing pada April tahun lalu. The Sun
Baca Juga :