Menumbuhkan Geliat Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat

Menumbuhkan Geliat Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat
Menumbuhkan Geliat Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat (Foto : )
Ikan pindang. (Foto: Kementerian Kelautan dan Perikanan RI).[/caption]Pimpinan Ponpes Al Ishlah KH. Thoha Yusuf Zakaria mengatakan bahwa bantuan seperti ini sangat membantu ekonomi pesantren yang sangat sulit di tengah pandemi Covid -19.“Bantuan ini juga membantu kemandirian pesantren sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden RI tentang percepatan kemandirian pesantren,” ujar KH. Thoha.
Ia berharap keberadaan gudang beku ini dapat membantu para pemindang yang selama ini mengalami kesulitan bahan baku serta harganya yang stabil.Atas dukungan ini, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Bondowoso Agung Tri Handono mengapresiasi Pemerintah Pusat, terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan.Menurutnya, pemberian gudang beku menjadi bantuan yang tepat agar warga Bondowoso tetap bisa menikmati ikan segar. Terlebih Kabupaten Bondowoso yang tak memiliki wilayah laut.“Keberadaan gudang beku ini memberikan kemudahan masyarakat setempat untuk mendapatkan ikan dengan kualitas baik. Hal ini sejalan dengan program pemerintah daerah meningkatkan konsumsi ikan masyarakat,” jelasnya.
Agung pun optimis adanya gudang beku ini dapat membantu keberlangsungan usaha ikan pindang yang merupakan usaha utama pengolahan ikan di Kabupaten Bondowoso.“Yang jelas usaha pemindangan telah menggerakan sektor lainnya, salah satunya industri kerajinan rumah tangga yang memproduksi besek untuk kemasan ikan pindang,” terangnya.Adanya gudang beku ini memudahkan pemerintah daerah untuk ikut menggalakkan gerakan gemar makan ikan guna memerangi stunting . Apalagi, angka konsumsi ikan masyarakat Bondowoso masih tergolong rendah selama tahun 2020 yaitu 21,19 kg per kapita.“Untuk itu kami menargetkan agar angka konsumsi ikan ini bisa naik dan mendekati angka regional Jawa Timur sekitar 38 kg/kapita," tandas Agung.