Kapten kapal M Ishak menceritakan bagaimana mereka bertahan hidup di lautan selama 27 jam, hingga akhirnya diselamatkan kapal kargo yang melintas.
"Iya 27 jam di atas rakit. Ya hujan badai terhempas kita di situ, Kadang ada ombak, terhambur lagi, lalu balik ke rakit. Ya abis itu jam 2 itu pada Kamis ada kapal lewat," katanya.
Ishak juga menceritakan bagaimana kondisi awaknya yang bertahan hidup di atas rakit, dengan bekal sangat terbatas.
"Ya lemaslah karena gak ada makan kan. Cuma ada mie mie mentah itu, dimakan sedikit-sedikit. Sudah sempat pasrah. Kalau tidak ada kapal yang lewat itu, kita gak tahu. Gak ada kapal nelayan, gak ada kapal yang lewat lain-lain. Cuma satu itu saja kapal yang melihat. Kalau malam itu ada jauh-jauh dari rakit kami," katanya lagi.
Saat ini seluruh awak KLM Armada Bahari Mulya sudah berada di Sampit, Kalimantan Timur. Mereka akan diberangkatkan ke Semarang, Jawa Tengah untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
Didi Syachwani I Sampit, Kalimantan Timur