Enam kru KLM Armada Bahari Mulya berhasil diselamatkan setelah kapalnya tenggelam di Laut Jawa. Begini cerita mereka bertahan hidup di rakit selama 27 jam.
Kejadian ini berawal saat kapal layar motor (KLM) Armada Bahari Mulya yang memuat pupuk, bertolak dari Gresik, Jawa Timur ke Kendawang, Kalimantan Barat pada Senin (14/12/2020) malam.
Namun saat berada di Laut Jawa pada Rabu (16/12/2020) dini hari. kapal diantam gelombang tinggi,
Meski para kru berupaya melawan keganasan ombak, bagian belakang kapal tetap kemasukan air laut. Awalnya para awak berupaya mengeluarkan air dengan mesin pompa. Namun air terus masuk ke dalam kapal.
Melihat situasi yang semakin berbahaya, keenam kru terpaksa meninggalkan kapal dengan menggunakan rakit.
Sekira pukul 09.00 WIB pagi, kapal sepanjang 26 meter ini akhirnya tenggelam.
Selama di rakit, para kru kapal berupaya memanggil bantuan dengan radio, namun tidak ada yang merespon.
Kapten kapal M Ishak menceritakan bagaimana mereka bertahan hidup di lautan selama 27 jam, hingga akhirnya diselamatkan kapal kargo yang melintas.
"Iya 27 jam di atas rakit. Ya hujan badai terhempas kita di situ, Kadang ada ombak, terhambur lagi, lalu balik ke rakit. Ya abis itu jam 2 itu pada Kamis ada kapal lewat," katanya.
Ishak juga menceritakan bagaimana kondisi awaknya yang bertahan hidup di atas rakit, dengan bekal sangat terbatas.
"Ya lemaslah karena gak ada makan kan. Cuma ada mie mie mentah itu, dimakan sedikit-sedikit. Sudah sempat pasrah. Kalau tidak ada kapal yang lewat itu, kita gak tahu. Gak ada kapal nelayan, gak ada kapal yang lewat lain-lain. Cuma satu itu saja kapal yang melihat. Kalau malam itu ada jauh-jauh dari rakit kami," katanya lagi.
Saat ini seluruh awak KLM Armada Bahari Mulya sudah berada di Sampit, Kalimantan Timur. Mereka akan diberangkatkan ke Semarang, Jawa Tengah untuk pulang ke kampung halaman masing-masing.
Didi Syachwani I Sampit, Kalimantan Timur