Api abadi Mrapen telah padam sejak 25 September 2020 lalu. Sebelumnya, pada 1996, api abadi Mrapen sempat redup akibat debit gas berkurang, akan tetapi setelah dilakukan pengeboran semburan gas kembali stabil.
Mengapa padam? Pertanyaan ini banyak muncul kala mengetahui kabar sumber api yang dianggap abadi ini tak lagi mengeluarkan lidah api. Ada beberapa kemungkinan. Pertama, adanya lumpur yang menyumbat sistem percelah-retakan yang menjadi saluran gas metan. Lumpur ini dibawa oleh
surface run-off (air permukaan).Kedua, ada pengeboran atau penggalian tak jauh dari kawasan Mrapen. Ini menyebabkan berpindahnya jalur gas atau arah semburan ke titik baru. Akibatnya titik Mrapen surut dan padam.[caption id="attachment_383500" align="alignnone" width="900"]
Baca Juga :