Simbol seksualitas di Candi Sukuh seringkali memancing pikiran ngeres. Namun sejatinya punya makna, pangeruwatan. Pembersihan kembali suci. Mengingat darimana asal kita manusia.
Terlanjur! Saya juga sempat berpikir ngeres saat pertama masuk ke Candi Sukuh. Bagaimana tidak, relief dan arca di candi ini menampilkan simbol seks secara vulgar. Maaf, alat kelamin pria dan wanita sangat nyata dan apa adanya. Maka, Candi Sukuh di mata orang awam sudah dijuluki candi seks atau erotis.Tunggu dulu. Kalau dilihat dari kacamata jaman sekarang mungkin iya. Tapi kalau melihat fakta bahwa candi ini dibangun pada abad ke 15 atau jaman menjelang runtuhnya Majapahit, sangat mungkin relief seks di kompleks tersebut mengandung banyak simbol.Itu hasil olah pemikiran saya, setelah bertemu pemandu wisata yang bercerita panjang lebar tentang Candi Sukuh. Saat itu dia sedang memandu rombongan. Saya yang datang sendirian ikut nimbrung saja."Memang banyak yang berpikir seperti itu, wajar. Tapi kalau melihat relief lainnya seperti di dinding candi utama, secara simbolik sebenarnya menggambarkan proses kehidupan manusia. Dari proses pembuahan, kehidupan selama di dalam rahim, kemudian lahir, dan proses pertumbuhan di dunia dari kecil hingga seterusnya," jelas si pemandu yang belum sempat saya tanya namanya.[caption id="attachment_380045" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Simbol seksualitas cukup jelas berada di gapura teras pertama. Ada celah selebar satu meter. Jaman dulu celah ini untuk jalan masuk. Maka saat lewat pasti akan melihat relief tersebut bahkan melangkahinya.[caption id="attachment_380047" align="alignnone" width="900"]
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Bentuknya berupa dua alat kelamin pria dan wanita yang bertemu. Dalam ajaran Hindu disebut Lingga dan Yoni, lambang kesuburan.[caption id="attachment_380050" align="alignnone" width="900"]
Baca Juga :