Simbol Seksualitas Candi Sukuh, Energi Pembebasan Manusia

Simbol Seksualitas Candi Sukuh, Energi Pembebasan Manusia
Simbol Seksualitas Candi Sukuh, Energi Pembebasan Manusia (Foto : )
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Jadi, ini mengandung makna, jika orang telah melangkahi relief akan terkena suwuk, atau terlepasnya segala pada hati manusia, karena manusia yang hendak beribadah di candi mesti meninggalkan sifat duniawi, termasuk seksualitas," lanjut pemandu wisata.Wisatawan hanya bisa melihat relief ini dari luar. Karena celah itu sekarang ditutup dengan pagar besi warna biru. Wisatawan bisa lewat di samping gapura menuji ke teras berikutnya.[caption id="attachment_380054" align="alignnone" width="900"]
Simbol Seksualitas Candi Sukuh, Energi Pembebasan Manusia Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Simbol seks lebih banyak lagi terdapat di sekeliling candi utama. Di sini ada sebuah arca yang menggambar laki-laki sedang memegang alat kelaminnya yang sedang "berdiri". Relief bernada serupa juga terpahat di beberapa sisi candi.[caption id="attachment_380056" align="alignnone" width="900"] Simbol Seksualitas Candi Sukuh, Energi Pembebasan Manusia
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Dari literatur Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah seperti dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, komplek Candi Sukuh didirikan pada abad ke-15 Masehi. Waktu itu berada pada masa pemerintahan ratu Majapahit Suhita tahun 1429-1446.Komplek candi menghadap ke barat dengan susunan halaman terdiri dari tiga teras. Ketiga teras tersebut melambangkan tingkatan menuju kesempurnaan.Relief yang terdapat di komplek tersebut juga melambangkan ketiga dunia, yaitu dunia bawah dilambangkan dengan relief Bima Suci, dunia tengah dilambangkan dengan relief Ramayana, Garudeya, dan Sudhamala, dunia atas dilambangkan dengan relief Swargarohanaparwa.Penggambaran ketiga dunia pada relief-relief tersebut menunjukkan tahapan yang harus dilalui manusia untuk mencapai nirwana.Candi Sukuh sendiri berada lereng Gunung Lawu, wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dapat ditempuh dari Kota Solo selama satu jam berkendara. Teguh Joko Sutrisno | Karanganyar, Jawa Tengah